J-Pop PDF Print E-mail
Sunday, 22 February 2009 15:54
Utada HikaruMusik Japanese pop atau lebih dikenal dengan nama J-pop telah menjadi salah satu aliran musik yang digemari secara luas di Indonesia. Terlepas dari budaya Jepang yang berkembang luas di kalangan anak muda Indonesia, musik J-pop sendiri memang sangat enak untuk didengar. Namun sayangnya, meski sangat memfavoritkan penyanyi J-pop, tidak semua dari penggemar J-pop mengetahui sejarah dari terbentuknya J-pop.

Semangat dari J-pop pertama kali dikumandangkan karena keinginan para musisi Jepang untuk bersaing dengan musisi dari luar negeri. Bahkan saat ini, industry musik Jepang berhasil menjadi industry musik terbesar ke 2 di dunia setelah industry musik dari Amerika. Sejarah musik Jepang sendiri pertama kali disebut dengan ryukoka dengan Ichiro Fujiyama sebagai pelopornya ketika meluncurkan lagu dengan suara tenornya. Lalu, ada musisi Jazz Jepang bernama Ryoichi Hattori yang berhasil melambungkan lagu wakare no blues yang lebih terkenal dengan judul farewell blues.

Lalu, pada tahun 50an dan 60an, musik Jepang mulai banyak didengar oleh masyarakat. Dipelopori oleh Kyu Sakamoto yang pada tahun 1958 membuat debut di band The Drifters. Kyu Sakamoto sendiri diakui sebagai musisi Jepang pertama yang dianggap sukses dengan lagu ue wo muite aruko atau lets look up and walk. Lagu ini juga dikenal dengan judul sukiyaki. Bahkan pada tahun 1963 ketika lagu sukiyaki diluncurkan di Amerika, lagu ini menuai sukses yang sangat besar. Bahkan lagu sukiyaki berhasil menjadi yang teratas di tangga lagu Billboard Hot 100 selama 3 minggu dan juga menjadi yang teratas di Cashbox Magazine selama 4 minggu di Amerika. Sukses ini telah berhasil membawa J-pop ke level yang lebih lanjut.

Lalu pada tahun 80an, J-pop berkembang lagi ke era yang lebih baik. Dimulai pada tahun 1983 ketika Tatsuro Yamashita dan istrinya, Mariya Takeuchi dengan lagu Christmas eve yang menjadi nomor 1 di Oricon weekly single charts. Bahkan pada puncaknya di tahun 1989, Ryuichi Sakamoto berhasil memenangkan Grammy Award karena kontribusinya di film the last emperor.  Setelah itu, mulai banyak Japanese Idol atau biasa disebut J-idol memberikan kontribusi didalam sejarah J-pop. Sebut saja Southern All Stars, The alfee, dan Anzen Chitai yang memulai era band rock di Jepang. Bahkan The Alfee menjadi musisi pertama Jepang yang tampil secara live didepan 100 ribu orang di Jepang.

Pada masa kini, era J-pop beralih ke para diva yang cantik dan bersuara merdu. Sebut saja Utada Hikaru yang dengan album first love nya menjadi legenda dengan tidak kurang dari 7,650,000 album yang terjual yang menjadi album paling laris di sejarah Oricon. Lalu jangan lupakan fenomena dari Ayumi Hamasaki atau Hikki yang berhasil menjual tidak kurang dari 50 juta album di Jepang saja. Bahkan Hikki membuat J-pop tidak hanya untuk didengarkan tapi juga menjadi budaya baru Jepang di bidang fashion.
Salah satu lagu paling populer pertama Utada Hikaru

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati