Perkembangan musik klasik dunia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan musik Barat. Perkembangan musik Barat itu sendiri identik dengan perkembangan alat musik atau instrumen yang digunakan. Mulai dari abad pertengahan hingga saat ini, musik telah mengalami perubahan yang besar. Perubahan dalam musik akan terus berjalan dari zaman ke zaman, di mana karya pada zaman sebelumnya mempengaruhi karya pada zaman berikutnya. Setidaknya perkembangan seni musik dapat digolongkan menjadi delapan periode.
Musik Abad Pertengahan atau Middle Ages (450-1450)
Sejarah perkembangan musik Barat dimulai dari musik keagamaan atau liturgi, dan tergolong ke dalam zaman kuno. Musik ini telah ada sejak bangsa Yunani dan Ibrani. Sebenarnya, musik ini merupakan doa-doa liturgi yang ditembangkan, sehingga sangat dipengaruhi oleh aktivitas gereja. Musik yang dikenal adalah gregorian. Saat itu, alat musik belum ditemukan.
Musik pada awal abad ini bersifat monofonik, artinya didominasi oleh satu suara saja. Komposisi dinyanyikan tanpa tekanan dan bergantung pada improvisasi. Pada abad XI dikenal adanya teknik counterpoint, yaitu penggunaan harmonisasi dengan gerakan nada-nada yang berlawanan dengan melodi aslinya (inversi).
Komposer yang dikenal pada abad ini antara lain Hildegard von Bingen, Moniot d’Arras, dan Guillaume de Machaut.
Musik Abad XV & XVI (1450-1600)
Musik pada abad ini digolongkan ke dalam zaman renaissance. Masih dipengaruhi oleh gereja, namun sudah menggunakan instrumen seperti organ, flute, dan harpsichord. Pergerakan melodinya menggunakan teknik kontrapung, yaitu pergerakan beberapa jalur melodi sekaligus sehingga terkesan banyak melodi. Dikenal adanya madrigal (musik sekuler yang dinyanyikan tanpa iringan), motet, missa, fantasia, toccatta, dan fugue. Disebut renaissance sebab muncul seiring perkembangan pengetahuan dan seni.
Beberapa ciri musik zaman ini diantaranya polifonik, mulai mengenal adanya koor empat suara, terbagi ke dalam 3 jenis komposisi yaitu sakra (gerejawi), sekuler (non gerejawi), dan instrumental. Pembagian frasa dalam melodi sudah seimbang, sementara bentuk vokal terikat pada struktur teks atau lirik.
Komposer zaman ini antara lain Giovanni Gabrieli, Giovanni Perluigi, Orlando Lassus, Guillaume dan Du Fay.
Musik Abad XVII
Musik abad XVII dipengaruhi oleh opera dan oratorio. Opera adalah drama musikal yang sebagian atau seluruhnya dinyanyikan dengan iringan orkestra atau musik instrumental, sedangkan oratorio merujuk pada drama musikal tanpa naskah. Biasanya, di dalam oratorio terdapat unsur sakral. Opera dirintis awalnya di Akademi Florentine, Italia. Selanjutnya, opera dikenal di Perancis, Jerman, dan Inggris.
Komposer yang terkenal antara lain Jocopo Peri dan Claudio Monteverdi.
Musik Abad XVIII (1600-1825)
Ada dua zaman dalam abad ini. Zaman pertama disebut dengan zaman barok, yang berada dalam kurun waktu tahun 1600 hingga 1750. Barok merupakan awal musik modern karena mengalami revolusi, baik dari teori maupun teknik penggarapannya.
Ciri zaman ini diantaranya penggabungan tangga nada mayor dan minor, banyak nada-nada dissonan, berkembangnya bentuk orkestra, struktur yang teratur namun monoton, serta adanya penggunaan biola, harpsichord, organ, dan flute. Dikenal teknik basso continuo, yaitu iringan bass yang membawa harmonisasi. Ada repetisi dalam struktur musik.
Komposer yang hidup di zaman ini antara lain Johann Sebastian Bach, Georg Friedrich Handel, Antonio Vivaldi, Claudio Monteverdi, dan Henry Purcell.
Zaman kedua disebut zaman klasik. Sonata dan musik kamar berkembang dengan melodi yang lebih dinamis. Semua aturan zaman klasik diterapkan dengan cerdas oleh para komposer.
Ciri zaman ini antara lain adanya perkembangan harmoni musik, unsur dinamika sangat kuat mewarnai komposisi, serta suasana dinamis yang diekspresikan melalui tempo, melodi, dan harmoni. Dikenal pola “tanya-jawab” (question and answer). Piano, dengan kemampuannya dalam menciptakan dinamika, menjadi instrumen yang sangat penting.
Komposer yang terkenal diantaranya Wolfgang Amadeus Mozart, Franz Joseph Haydn, dan John Gay.
Periode Transisi Ludwig van Beethoven (1770-1827)
Periode ini merupakan masa peralihan dari musik klasik ke musik romantik yang diprakarsai oleh Beethoven. Ia membawa unsur dinamis dengan menggunakan harmoni yang lebih luas dan teknik penggarapan musik yang lebih emosional. Disebut peralihan karena ada beberapa prinsip zaman klasik yang dilanggar oleh Beethoven. Misalnya, penggunaan intro dianggap berada di luar teori komposisi klasik. Akan tetapi, hal tersebut justru menjadi ciri musik romantik. Melalui karya-karyanya, Beethoven membawa pengaruh besar dalam transisi klasik menjadi romantik.
Musik Abad XIX (1825-1900)
Musik abad XIX tergolong ke dalam musik zaman romantik. Penggarapan musik pada masa ini ditandai dengan ekspresi, timbre, dan melodi yang berangkat dari karya Beethoven. Komposer zaman ini menggarap komposisi berdasarkan pengalaman pribadi dan rasa nasionalisme. Puisi juga bisa menjadi salah satu “bahan baku” pembuatan komposisi.
Pada masa ini, para komposer dikatakan telah mencapai tingkat virtuoso, yaitu tingkat yang menunjukkan bahwa seorang komposer sangat ahli dalam memainkan alat musik. Komposer sudah memperhitungkan aspek bunyi dan efek yang ditimbulkan dari teknik permainan instrumen. Terjadi perubahan revolusioner yang dilakukan Richard Wagner. Ia menggabungkan unsur musik, puisi, dan skenario dengan memakai teknik leitmotif, yaitu teknik pemakaian motif atau tema musikal pada seorang tokoh maupun bagian cerita sebuah opera. Ada penggabungan unsur musik, puisi, dan skenario. Instrumen yang digunakan jauh lebih beragam. Melodi semakin panjang, semakin dramatis dan emosional. Tempo semakin ekstrim, kebanyakan menggunakan tempo rubato (bebas).
Komposer yang terkenal diantaranya Franz Schubert, Fanny Mendelssohn Hensel, Felix Mendelssohn, Frederic Chopin, Robert Schumann, Franz Liszt, Giuseppe Verdi, Johannes Brahms, Peter Ilich Thcaikovsky, dan Richard Strauss.
Musik Abad XX (1900-an)
Sekitar tahun 1900, terjadi reaksi yang menentang musik romantik. Reaksi ini dinyatakan dalam aliran impresionisme yang diprakarsai oleh Claude Debussy dan Maurice Ravel. Debussy “memberontak” aliran romantik di Jerman dengan menggunakan melodi dan harmoni yang memiliki kualitas baru berdasarkan sistem tangga nada whole-tone (tangga nada yang intervalnya berjarak 1). Musik abad ini disebut zaman impresionis. Ada musik atonal ekspresionisme, yaitu musik tanpa nada dasar namun penuh ekspresi. Pergerakan melodi mengalir dengan ritmik yang aneh dan ekspresif. Banyak orang menganggapnya seperti not yang tanpa arti.
Pada zaman ini, seluruh bentuk dan jenis bunyi diizinkan. Ritmik bisa sangat kompleks, terdengar aneh namun ekspresif. Komposisi bisa sangat bervariasi, sebab merupakan hasil improvisasi dan perubahan.
Komposer pada zaman ini diantaranya Maurice Ravel, Claude Debussy. Arnold Schoenberg, Scott Joplin, dan Charles Ives.
Musik Kontemporer
Lahirnya media rekam dan radio menciptakan pasar baru bagi musik klasik dan musik romantik. Musik pada periode ini dikenal sebagai musik zaman kontemporer. Ciri khas musik zaman ini hampir sama dengan zaman impresionis. Komposer yang dikenal diantaranya Bela Bartok, Zoltan Kodaly, Olivier Messiaen, Luigi Dallapicolla, dan Luciano Berio.

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati